Formula Bisnis

Jumat, 08 Juli 2011

Kantin....oh....kantin

Saat waktu makan siang tiba,saya mendatangi sebuah kantin sekedar untuk santap siang & memberi makan cacing2 didalam perut saya yang sudah menggeliat2 kelaparan.Berikut percakapan saya (saya singkat "s") dengan penjual (saya singkat "p"):


s:"mbak pesan es teh manis"


p:"gulanya gak ada pak"

s:"makan deh"


p:"nasinya belum mateng"(dengan raut muka tak bersalah)


s:"ya udah deh,mi rebus"


p:"nanti masaknya kelamaan pak"(sambil cengar-cengir)




Kenapa sih penjualnya tidak punya inisiatif untuk memberi solusi bagi pembeli?Kalau tidak ada yang bisa dijual seharusnya di kantin itu dipasang tulisan "maaf,kami tutup".



Bandingkan dengan kasus berikut ini ketika saya akan membeli chasing handphone disebuah toko,penjaga tokonya tidak bilang "tidak ada" ketika chasing yang saya cari tidak tersedia ditoko tersebut,tapi bilang "ditunggu sebentar pak",kemudian bergegas pergi & kembali lagi dengan membawa chasing yang saya inginkan.Apa yang dia lakukan?Mungkin dia ambil digudang atau mungkin mencari ditoko lain!!!



Kantin tersebut sebenarnya juga punya cabang lain dilantai bawah,tapi karena tidak ada inisiatif untuk melakukan hal yang sama dengan penjaga toko handphone (akibat salah perhitungan dalam menyiapkan stok makanan) jadinya hilang rezeki dia saat itu.Padahal yang beli bukan saya saja kan?